rain

rain
how beautiful the rain is, how wonderful the creator is

5/22/2011

bismillah

kegelisahan mulai menghilang
tabir kelam itu sedikit terbuka
ada sedikit cahaya yang mulai terlihat disana

tembok-tembok yang menghalanginya dulu sudah sedikit rapuh
harapan akan hancurnya tembok itu bukanlah sebuah omong kosong
tangan-tangan kuat itu akan berangkat membawa alatnya masing-masing untuk merubuhkan tembok yang telah memisahkan diri mereka dengan saudaranya


yah kita akan melakukannya
menjalin kembali ukhuwah yang rapuh
menumbuhkan kembali semangat yang hilang

bismillah


jerawat di hidung

ketika habis sholat, saya sedikit mengeluh dengan jerawat yang ada di hidung. Kemudian, saya teringat ketika beberapa waktu lalu, saya juga mengeluh gara-gara jerawat di dahi saya yang mengganggu sujud saya. ehmm, saya bersyukur, kali ini jerawat saya tidak berada di dahi lagi, karena akan lebih sakit ketika di buat sujud. Apalagi, dahi adalah tujuh dari anggota badan yang harus nempel di tempat sujud ketika sujud( anggota yang lain:dua telapak tangan, dua lutut dan kedua jari-jari kaki). Sujud jadi g khusyuk deh,,(padahal tanpa ada jerawat juga bukan jaminan bisa khusyuk solat).

Alhmdulillah, ketika Allah memberikan sesuatu insyaAllah itu adalah yang terbaik untuk kita jika kita telah berusaha mencarinya,

5/05/2011

Cerita Hari ini ;)

Hari ini hari kamis, waktunya untuk pergi beribadah. Saya pernah mendengar dalam suatu kajian, bahwa kita dianjurkan untuk berobat ketika sakit. Maka ketika sakit dan kita berobat, maka itu adalah salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah. Allah SWT berfirman

"Mereka menjawab, 'Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.' Ibrahim berkata, 'Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb-Nya, kecuali orang-orang yang sesat'." (Al-Hijr: 55-56).
"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Yusuf: 87).

Ketika kita berobat, maka ada suatu perasaan bahwa kita tidak ingin dicap sebagai hamba yang berputus asa dari rahmat Allah. Maka kita akan berusaha berobat.

Abu Zubair meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi SAW bersabda:
"Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yg tepat diberikan dengan izin Allah, penyakit itu akan sembuh". (HR. Muslim, Ahmad dan Hakim).

Ketika kita tetap bersabar, kita yakin bahwa Allah akan memberikan ujian kepada hambanya sesuai dengan kadar kemampuannya.

Sekarang waktunya bercerita,

Cerita 1
gap

Saat antrian di dalam penuh, maka saya mencari tempat duduk di luar terlebih dahulu sambil menikmati sebuah buku dan pemandangan kanan kiri. Ada satu hal yang menarik perhatian saya. Seorang anak yang berada digendongan wanita paruh baya. Badannya kurus, jari-jarinya kecil, dan nampaknya dia tidak punya tenaga untuk sekedar berdiri. Diluar sana, mungkin masih banyak lagi anak-anak yang menderita busung lapar dan kekurangan gizi. Begitulah potret Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang naik hanya dirasakan oleh mereka yang kaya, merka yang menginvestasikan hartanya di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tidak dirasakan oleh mereka yang tidak mampu, bahkan semakin mempersulit mereka. Dan gap menjadi kian lebar. Islam sudah memberikan cara jitu untuk mengurangi gap dan mensejahterakan masyarakat. Mereka adalah zakat, infaq, wakaf dan teman-temannya. Andaisaja, para muslim yang kaya di Indonesia sadar akan zakat dkk, maka tentunya akan banyak pihak yang terbantu atau bahkan bisa mengurangi kemiskinan di Indonesia ini.

cerita 2.
BULE

Sudah dari satu minggu yang lalu saya melihat beberapa bule di poli yang biasa saya kunjungi. Dan hari ini ada dua bule yang ikut serta dalam terapi saya. Yang pertama bule nya ngomong "sudah mbak", wah bisa bahasa Indonesia juga si bule. Yang kedua adalah bule yang ikut serta dalam latihan saya. Yang menarik perhatiaan saya adalah perkataan si bule, " saya cuma satu kali melihat pasien skoliosis di Belanda"( ngomongnya pake bahasa Inggris). Hah, si bule cuma satu kali lihat pasien skoliosis??padahal disini, dalam beberapa bulan saya telah menemukan 5 orang skoliosis di sekeliling saya.

Cerita 3.
Berhasil menyebrang jembatam penyebrangan

Saya adalah orang yang takut dengan ketinggian. Ketika sedang berolah raga pagi, saya mengajak teman saya untuk naik jembatan penyebrangan yang ada deket RS. Deg"an juga ternyata. Hari ini, saya agak bingung untuk menuju tempat salah satu keluarga yang di rawat di RS. Alhamdulillah, akhirnya ketemu dengan bantuan lebih dari 3 orang yang bersedia menjawab pertanyaan saya. Ternyata, mencari jalan keluar lebih sulit dari pada tadi.Ketika ketemu, eh jauh dari tempat biasanya. Akhirnya saya memutuskan untuk naik becak. Tawar-menawar pun terjadi. Pak becak tidak setuju dengan harga yang saya tawarkan. Kemudian, saya ragu, sepertinya tak ada uang kecil untuk membayar becak. Hanya ada 3ribu, dan itu tidaklah cukup. hmm,,saya harus naik angkot. Tapi saya harus menyebrang jembatan dulu. Memang benar, keadaan mendesak membuat kita menjadi lebih kuat dan berani menghadapi kenyataan. Bismillah, saya menaiki tangga jembatan dan berjalan dengan tangan memegang pegangan jembatan. Dan akhirnya saya sampai di tangga terakhir. Alhamdulillah,,Saya memutuskan untuk melewati jembatan ini lagi.

5/04/2011

near with other scolioser

this afternoon, i was a little shocked when my teacher said that she is a scolioser.
and, i decided to talk with her that i'm a scolioser too. She said to try to go to Solo. And, she also said that one of other teacher's wife is scolioser too. Oh my God, i didn't realize that many people around me have scoliosis too. And most of them never give up and always try to get the better life with scoliosis.
positive thinking about scoliosis and life happily with it
and never forget to always try to get better life.